Tuesday, 28 July 2015

Embun




I took this pictures at Tanjung Aru. We conducted Family Day on Sunday. See that morning dew, it makes the grass looking fresh and beautiful. People made some parable about dew,

Like are dew in the morning,
Appear briefly
(It is refer to the something that is not last forever)

Nothing is last forever in our life. The material, wealthy, healthy, body, breath, and everything. Including our struggling, problem, burden, trouble and bitterness. It will be perish and vanish. 

But, one thing last forever is love. Time passing by but love is remain. Yesterday, today and forever, love is still the same. People died, people born, the love is still strong. Even tough, some one born from the bitterness and hatred, still love touch their heart. 

Because, God is love. He is love. He can touch everybody heart. His love is everlasting love. Never disappear. 

The question is, do we know that God loves us? Ask Him and He will show you how? 

Bless you. 



Monday, 27 July 2015

Small But Many (More Effective)

I see many people trying so hard to do the thing by themselves. Once, I think I can do it by myself. Without notice everyone. Do it in my way. Carry the weight by my own because I own it. Then, the burden dragged me to the ground and beat my knees to the ground. That is a hard time and I can’t tell it to anyone. One I think, I don’t want to be a parasite that absorb the others people energies. Second, pretend to be strong and firm – whereas, it was lame. Until the second time, I can’t hide the pain anymore. While I breathe the dust on the ground, my heart hoping for someone whose can save me. I had been saved before by God, but now, who can save me?



When I saw this picture, it reminds me about the hardest part of my life. The tree that I had been live on is God – my shelter and home.  I forgot that I growing up together with the others beside me. I live because they live. We are connected. If one of us dying, that means, we are close to the end – one by one disappear to the dust. We need each other and belong for each other, as we need the tree to survive. We live because the tree giving us a home to stay.  A ground to stand. Are friend that small but many – to help and live strong together. I remember – alone, you are weak, together you are strong.

The thing that we felt is small and useless. But when we put it together piece by piece, it can be a large puzzle. A puzzle that form a remarkable image. Seek all the small thing inside you and put it together, then you will see the miracle – It was you

When You Near Me

When you near me
I can be myself
Inside me
Your love is remain

You teach me
How to love
And how I can being

Thank you for everything
That you had done for me
You are really honestly
I love you 
For who you are 

Every day I feel alive
And breathing calmly
Because I know you 
Always beside me

Better than I thought
Every way that I take is because of you
Because I want to know you
And never let you go away
But stay

We walk along together
Through it all together 
Hold my hand
Don’t let me far away from you
I want to be with you 
Wherever and whenever 




Sense ME

I remember for the first time I met you
We share the secret of our life
Between us and around us
Sometimes we laugh
Sometimes we quiet
When there’s something in our heart is not done yet

Now,
When you know that I am blinded and weak
You starting to go outside
From this circle
And pull back your hand greet
I don’t even know where you going
I don’t even what you are doing
What I am doing is to trust you
Suspect you
All I do is because I expect you to sense me there

 I miss that time when we say hello for the first time
Fresh and innocent
But then,
In long time we are together
I realize it was so hard after all
The hardness and brokenness
Appear when we are close

Now,
It is time to go,
It is time to let go,
We are tired
We are cold
But still
I want to see you around; friend
Because I expect you to sense me more

Now or Never

Are you trying to hide yourself?
At the back door 
You are waiting 
For someone to open
And let you in

Are you holding back
your hand to grab the shoulder?
You wanted them to listen
And waiting for your expression 
Inside you a darken 
And you need a smile to lighten 

Guilty and awry
Blamed and accused 
Trapping in you heart
Couldn't say the word 
You are just stop and stare
Let's the wind
blowing them away

Stop...

Before sun going down
Just throw it all over
Before you regret 
Just let it out louder
Before you lose it now 
or never


9.29am
14.3.14
Friday

Tentang Kasih

Kasih itu sabar;
kasih itu murah hati;
Kasih itu berkongsi kegembiraan - tidak cemburu;
Kasih itu rendah hati- tidak memegahkan diri;
Kasih itu mesra - tidak sombong;
Kasih itu sopan dan mulia - tidak melakukan yang tidak sopan;
Kasih itu mengutamakan yang lain - tidak mencari keuntungan diri sendiri;
Kasih itu penyayang - tidak pemarah;
Kasih itu mengampuni dan melupakan - tidak menyimpan kesalahan orang lain;
Kasih itu adil dan benar - tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran;
Kasih itu melebihi segalanya - menutupi segala sesuatu;
Kasih itu percaya segala sesuatu;
Kasih itu berharap - mengharapkan segala sesuatu;
Kasih itu tenang - sabar menanggung segala sesuatu;
Kasih tidak berkesudahan;
Dahulu, sekarang dan selamanya
Kasih itu kekal

Cari Sampai Dapat

091013 Rabu

Kami bercadang mahu memindahkan perabot panjang yang berada di tengah pejabat ke bahagian depan pejabat. Saya, bos dan Mr Ed mula mengambil posisi masing-masing. Saya di bahagian tengah, bos dan Mr Ed di bahagian tepi. Walau bagaimanapun, perabot pejabat itu susah untuk diangkat kerana alas kaki perabot tersangkut di carpet biru. Akhirnya, ia terpakasa dibongkar. Kemudian, kami berjaya membawa perabot ke posisi depan. 

'Ah, pengubahsuaian ofis agak memenatkan dan menyusahkan  untuk bergerak'. Saya fikir. 

Sebab, sebenarnya, perabot tersebut sebelum ini memang berada di hadapan kemudian dipindahkan ke tengah, kemudian dipindahkan lagi ke hadapan. Dengan ruang yang semakin sempit. 

"Aik, mana kaki meja ni?" Saya dan Mr Ed cuba mencari di kawasan berhampiran. Ternyata kaki meja tersebut tertanggal. Kami menjumpainya. Tidak lama kemudian.

"Kaki meja satu lagi mana?" bos bertanya. Kami mencari lagi kaki meja yang entah hilang ke mana.
"Saya rasa mereka sudah buang," bos bercakap sendiri. Sepanjang hari ni saya agak berat mulut dan kurang bercakap. Hanya bos dan Mr Ed yang bercakap dengan bahasa yang saya kurang fahami. Apa pun, saya senang mendengar mereka berbicara walaupun tidak mengerti akan bahasa yang digunakan. Ya, lebih baik mendengar sahaja dan tidak perlu menganalisisnya. Kalau diterjemah ke dalam tulisan ia akan menjadi seperti ini:

Bos: sdjefu djf7878932 *%^$%gfiseub 
Mr Ed: fjeihgf93489b ry73uids 990349 ed7342 sasrjasriekf 

Seperti kod yang tidak diketahui, tetapi familiar untuk didengar. 

Sayang sekali kami tidak menjumpai kaki meja tersebut. Saya terus mencari sementara Mr Ed dan bos mula memasang semula perabot tadi. Di dalam hati saya fikir, saya mahu terus mencarinya.

'Mana tahu saya akan dapat balik.' 

Ke kiri, ke kanan, tengok bawah, tengok tepi. Tidak juga jumpa. Kemudian, saya cuba menyelidiki tempat perabot itu berada sebelum ini. Saya melihat bekas kaki meja ada 6 biji. Jadi, sememangnya orang yang mengubahsuai ofis kami tidak membuang kaki meja itu. Ya! Saya mendapatinya misteri. 

MISTERI KEHILANGAN KAKI MEJA. 
Saya terus mencari dan mencari di kawasan tempat pemindahan. Sambil itu, saya mengelap perabot yang lain. Saya fikir, saya seperti ibu saya yang tidak pernah berputus asa untuk mencari sesuatu yang hilang. Pernah sekali dia mencari barang kecil yang hilang dari petang sampai tengah malam. Sampai ayah saya berkata: 

"Sudah, sudahlah tu. Esok kamu cari lagi. Sekarang ni kita mahu tidur."
"Kamu jangan pedulikan saya. Tidur saja," mak membalas sambil membongkar laci-lacinya yang tidak jauh dari tempat tidur kami. 

Oh.. saya tidak dapat tidur masa itu sebab bunyi bising dari almari mak ditambahkan bunyi plastik yang dibuka. Dalam keadaan sunyi begitu, sambil mendengarkan rentak irama plastik yang agak kurang menyenangkan. 

Ya, saya seperti mak yang tidak berputus asa sehingga jumpa. Saya mula membuat satu konklusi, seperti Conan yang membuat andaian dalam penyiasatannya. Peristiwa ini seperti penyiasatan misteri yang sebenarnya bukan misteri. 

'Kalau mereka tidak buang, maksudnya, kaki meja itu masih ada.'
'Kalau mereka sudah buang, kenapa bekas di carpet ini menunjukkan bahawa kaki meja itu lengkap 6 biji?'
'Kalau begitu, kenapa saya susah mahu jumpa kaki meja itu tertanggal di atas lantai, macam yang satu lagi. Kenapa belum jumpa sampai sekarang!!!'

Kemudian, saya mengandai lagi, 

'Kalau kaki meja itu tidak tercicir di lantai atau tercicir di tempat yang kelihatan, kemungkinan besar ia tercicir di sudut yang tak kelihatan.' 

'Jeng, saya macam tahu di mana kaki meja itu berada.' Saya mula mengagak.

Saya mula beralih ke bahagian bawah meja, di celah-celah kami meja tersebut. Tiba-tiba, tangan saya tersentuh benda bulat. 

'Jeng, ini dia! Yei, saya berjaya menyelesaikan misteri ini.' 

Ketika bos siap memasang besi penyambung, saya memberikan kaki meja itu kepadanya. 

"Aik, kamu sudah jumpa," bos berkata.
"Ya, di bawah meja, terselit di sana," saya merasa gembira. 

Akhirnya, keputusan saya untuk tidak berputus asa pun berhasil. Sekurang-kurangnya, kami tidak perlu meletakkan alas yang lain di bawahnya. Lagipun, sekarang, meja itu nampaknya lengkap dan sempurna. Ia lebih stabil dan lebih mudah untuk diatur.

"Lain kali, kita jangan alihkan meja ni," bos menetapkannya sambil mengelap peluhnya. 

Kesimpulannya, kehilangan sesuatu adalah misteri. Tetapi bila kamu memiliki bukti, ia bukan misteri lagi tetapi adalah serpihan puzzle yang perlu disambungkan untuk mencapatkan gambaran penuh iaitu jawapan. Jika kamu tidak berputus asa kamu akan mendapatkannya, sama ada baik atau buruk keputusannya, yang penting, kamu merasa puas dengan usaha yang dilakukan. 

Jangan berhenti untuk mencari yang hilang...